Hari pertama UTS di semester 3. Ujian hari ini Manajemen Proyek soalnya lumayan susah tapi setidaknya sebagiannya bisa ku jawab. Waktu berjalan terus membawahku ke hari esok, sebelum hari esok berjalan aku perpersiapkan segala sesuatu yang terjadi pada hari esok meskipun kita tak pernah tahu apa yang terjadi dihari esok.  Masa ujian adalah masa Penilai pengajar terhadap peserta didiknya. Jadi mengapa takut dengan penilai itu, karena itu hanya sebuah prediket. Yang tahu penilaian itu hanya diri sendiri J.(don’t be Afriad)
                Langit sore yang merah jingga menghantarkan Matahari ke tempat peristirahatan. Yang berganti dengan gelap malam. Akupun belum beranjak dari tempat ini, diam dengan tangan yang terus bergerak membuat coretan diatas sebuah kertas polio. Sedikit hiburan TV merenggangkan otot-otot  yang kaku. Hingga aku bosan disini.
                Malam yang semangkin larut membuat lampungku mamanggil-manggil untuk diisi oleh makanan. Sebungkus sate dapat menenangkannya. Kembali lagi ke tumpukkan kertasa yang berisi jutaan ilmu yang harus aku lahap dengan sebuah otak yang luar biasa ajaib.
                Dengan iringi lagu membuat waktu cepat berlalu, membuat mataku tertutup beristirahat sementara  untuk menyiapkan energi di esok hari. Goodnight J Mimpi indah J JJ

Semangat Untuk Esok

by on Desember 10, 2013
                Hari pertama UTS di semester 3. Ujian hari ini Manajemen Proyek soalnya lumayan susah tapi setidaknya sebagiannya bisa ...
   Kita saling menatap tak pernah berucap. Matamu menatap tajam tepat dimataku disitulah kita berkomunikasi tanpa harus bicara. Getaran hati semangkin meningkat membuat jantungku bekerja lebih cepat sehingga membuat fikiranku diisi oleh angan tentangmu.
  Entah sampai kapan kita akan seperti ini tanpa ada status yang jelas. Kita sering bertemu tapi tak pernah bicara, aku tahu perasaanmu yang terlihat jelas dimataku dan aku yakin kamu juga tahu perasaan hati ini.   
  Kita duduk berhadapan ditempat biasa kita saling menatap, ditempat favorit kita dan aku tidak pernah tahu namamu siapamu hingga suatu hari dimana waktu yang ditunggu tiba. kamu memulai percakapan ini melalui sebuah kertas yang kamu selipkan didalam buku. Aku tidak tahu kalau kamu yang menulisnya " Tatapan matamu memberikan energi yang kuat untukku menjalani aktivitasku setiap hari meskipun aku tidak mengetahui namamu, maafkan aku yang membuatmu tidak nyaman dengan tatapan tajamku dimatamu tapi aku ingin selalu menatapmu begitu, bisakah kita bicarakan hal ini?" dan aku baru tahu ketika kamu bicara padaku. "hai sudah baca yang aku kirimkan kemarin?" suaramu yang serak basah membuyarkan lamunanku.
"Apa yang kamu kirimkan padaku?" tanya ku dengan kening yang berkerut.
     "Aku menyelipkan kertas dibukumu kemarin. sudah kamu baca?" mukamu tampak deg-degan
"owh.. sudah." jawabku datar tapi jantung semangkin berdegup kencang.
    "jadi apa jawabanmu?"
"jawab apa? bukankah kita sedang membahasnya sekarang?"
    "iya" jawabmu yang malu megeluarkan senyum yang membuatku terpukau
"Kita mulai dari mana?"
   " mungkin kita perkenalan dulu, namaku Zaki Fadlan panggil Zaki aja. namamu?" sambil tanganmu mengulur ketanganku untuk berjabat. kurasa kehangatan tanganmu mengalir ditelapak tanganku
"Aku Lifatih aurelia biasa dipanggil lifa."
    "Nama  yang cantik sama seperti orangnya" rayumu
"Nggak usah gombal deh." aku tersenyum simpul
    "Tapi beneran loh"
     Pembicaraan kita mulai mencair dengan semua candaan yang kamu lontarkan
 Satu pertanyaan terakhir darimu "Maukah kamu menemani ku setiap hariku dan memberikan energi untukku?" Aku tak menyangka kamu akan menyatakan itu secepat ini. Aku hanya menjawab dengan senyuman dan menatap tajam matamu.
  Hubungan kita semangkin erat meski ada perselihan kecil yang terjadi diantara kita, tapi itu semua tetap kita nikmati berdua. Kini jalinan kasih kita semangkin lengkap dengan kehadiran Dera didalam hidupku meskipun kamu tak berada disisi kami disini tapi kamu akan selalu ada dihatiku, terimakasih telah menghadirkan Dera untukku. Aku selalu merindukanmu dan tatapan tajam matamu.




      Membuat  orang lain senang  adalah sebuak kebaikkan, tapi membuat orang senang mala membuatku menderita. Jika tidak begitu aku dikucilkan dan dibenci sama mereka. salahkah aku melakukan hal yang saya senang? padahal kesenangan aku tidak ada mengganggu mereka, aku juga tidak pernah mengganggu kesenangan yang mereka lakukan. apakah melihat penderitaan aku yang kalian impikan? seberapapun aku mencoba untuk menyenangkan orang lain tapi itu membuat menderita aku, lebih baik aku dibenci tapi aku bisa melakukan hal yang membuat aku senang.

     Kebersamaan seperti apa yang kalian impikan? melihat dengan senang temen kalian menderita???
selalu menjunjung tinggi kebersamaan tapi temen menderita senang?? apakah itu yang kalian namakan dengan kebersaman??? itu???
     Aku sudah cukup tau dengan semua ini, biarlah alam yang akan menjawab semua ini. Kehidupan dimasa depan lebih menantang dibandingkan aku harus mengurusin mereka yang memandang aku sebelah mata. Aku yakin suatu saat nanti ada masanya aku bisa menunjukkan jati diriku yang sebenarnya.
    Kini aku mempersiapkan bahan-bahan tempuran untuk masa mendatang. kata bijak ku hari ini
Kehidupan dimasa depan harus disiapkan dari sekarang sebelum penyesalan itu datang.

Lebih baik dibenci

by on Desember 07, 2013
      Membuat  orang lain senang  adalah sebuak kebaikkan, tapi membuat orang senang mala membuatku menderita. Jika tidak begitu aku dikucil...